Senin, 26 Desember 2016

Main ke Prasasti Tuk Mas, Lebak Kecamatan Grabag Kab. Magelang

     Selasa, 26 Desember 2016. Penelusuran kali ini bersama duet nekat nglimpebojone... hehehehe. Bersama Lek Wahid saya mencoba menelusuri informasi dari Kang Adjie Negro, senior di dunia penelusuran situs di Temanggung area dan sekitarnya.
    Destinasi yang akan kami telusuri (untuk nama lokasi destinasi saya nunggu Kang Adjie Negro, Saya dan lek Wahid saking asyiknya penelusuran situs terlupa mencatat nama dusun, RT RW dan petunjuk lain nya) :
2. Prasasti Tuk Mas, Desa Lebak Kecamatan Grabag Kab. Magelang
3. Makam Nawangsih
4. Yoni Pucang Gunung 
5. Candi retno
6. Lapik Arca 
7. Yoni Banyusari 
     Destinasi 2#  Prasasti Tuk Mas, Desa Lebak Kecamatan Grabag Kab. Magelang
   Dari Kantor Kecamatan Grabag, dengan bantuan Gmaps kami meluncur langsung ke Prasasti Tuk Mas, di Desa lebak masih di Kecamatan Grabag Magelang. 
Menuju Prasasti Tuk mas
      Kurang dari 30menit sampailah kami di pertigaan dimana ada papan petunjuk arah : 
ambil kiri menuju Tuk Mas
   Ikuti gang masuk, dengan jalan berbeton, namun sobat agaknya harus berhati-hati karena jalannya sedikit rusak. 300m kemudian setelah jembatan sungai kecil ada gang kiri masuk saja. 100m sampailah
     Berada di area status PDAM lokal Magelang, Prasasti ini...
Di Prasasti Tuk Mas Lebak Grabag Magelang
      Setelah minta ijin dengan penjaga kawasan Prasasti Tuk mas ini, kami segera mengeksplor, tak sabar untuk segera menyentuh dan lebih dekat.

Menuju Prasasti Tuk Mas
     Secara Administratif berada di  Kelurahan Lebak, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 
Prasasti Tuk Mas, Lebak Kecamatan Grabag Kab. Magelang
     Dari sumber BCB, Prasasti ini berasal dari Batu alam berukuran cukup besar yang memuat aksara dan bahasa dari India dan berada di dekat sebuah mata air yang jernih dan debitnya sangat besar. 
     Dari Narasi di Papan informasi BCB Prasasti Tuk Mas ini, mata air tersebut merupakan sumber air suci – layaknya air suci dari Sungai Gangga di India - yang dipercaya oleh masyarakat dan pemuka agama Siva yang (diduga) mungkin tinggal di sekitarnya dan mengelola sumber air pada jaman itu. 
    Kesucian mata air tersebut dikuatkan dengan keberadaan prasasti di dekatnya yang memuji mata air yang keluar dari gunung dan menjadi sebuah sungai.
     Transkrip Prasasti Tukmas atau disebut pula dengan nama prasasti Dakawu berbentuk sajak, sebagai berikut:

(itant) uśucyamburuhānujātāKwacicchilāwālukanirgateyamKwacitprakĩrnnā śubhaśĩtatoyāSamprasratā m(edhya) kariwa gańgā

Terjemahan sajak yang terdiri dari empat baris tersebut adalah :

Bermula dari teratai yang gemerlapan
dari sini memancarlah sumber air yang mensucikan,
air memancar keluar dari sela-sela batu dan pasir,
di tempat lain memancar pula air sejuk
dan keramat seperti (sungai) Gangga.

     Disamping tulisan, prasasti juga memuat gambar roda (cakra), teratai (padma), nyala api, denah bangunan dan gambar yang masih sulit untuk diidentifikasi. Gambar yang dapat diidentifikasi merujuk pada laksana (tanda khusus) yang digunakan para pemuka agama Siva (Penganut Hindu). (saya cuplikkan dari :  bpcbjateng
     Cakra,
Cakra di Prasasti Tuk Mas

      Padma, 

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
duet blusukan nakal
Yuk Ketahui sejarah, dan jadikan bekal jatidiri kita
saya di Prasasti Tuk Mas










all foto by : Wahid property










    Pengalaman satu menit disini dapat saya ambil berjuta pelajaran. Salah satunya... Manusia harus menjaga keseimbangan dengan alam. Buktinya Di Tuk mas ini mengalir jutaan kubik air per detiknya... jernih, dan itu karena masih terpeliharanya hutan dan pohon yang besar dibiarkan hidup. dirawat dan dijaga. 


nb : 
1. Bahan Bacaan :  kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng
2. penelusuran blusuk nakal berdua lanjut ke destinasi ke 3 : Makam Nawangsih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar