Rabu, 28 September 2016

Yoni Karang Kranggan, Desa Bangak Banyudono Boyolali

Yoni Karang Kranggan, Desa Bangak Banyudono Boyolali
    Rabu, 28 September 2016. Lanjutan penelusuran nekat kali ini. Setelah Yoni Pasar Gladag Solo, Yoni Warna-Warni Bangak Boyolali. Dan masih bersama mas Yogga Wahyudi : Matursembahnuwun mas
   Dari Dsn. Jetis, keluar gang ambil kiri 50m kemudian ada jalan ke kanan ambil arah melewati jalan beton tersebut. Ikuti saja, telusuri sampai melewati jembatan Tol (Semarang Solo --- saat saya kesini baru tahap pembangunan, banyak mobil proyek--- jadi banyak debu dan dump truck yang lalu lalang---)
     Setelah melewati jembatan, langsung saja ambil kekiri, tak sampai 100m .....sampailah kita.

     Dadi cerita yang saya dapat, yoni ini baru saja ditemukan saat pembangunan jembatan tol Semarang-Solo.
   Kemudian atas kesepakatan pimpinan proyek dan warga dusun Karang Kranggan, Kemudian Yoni, lingga dan watu candi serta batu bata jumbo ini dikumpulkan dan diletakkan di depan rumah warga. 
Yoni Karang Kranggan, Desa Bangak Banyudono Boyolali
     Secara Umum Kondisi yoni masih relatif bagus. Lingga juga masih ada. 
     Penggambaran Siwa selain sebagai manusia, seringkali digambarkan dalam bentuk lingga.
      Lingga yang digambarkan sebagai kelamin laki-laki biasanya dilengkapi dengan Yoni sebagai pasanganya. Persatuan antara Lingga dan Yoni melambangkan kesuburan. 
Lingga Karang kranggan

     Dalam mitologi Hindu, yoni merupakan penggambaran dari Dewi Uma yang merupakan salah satu shakti (istri) Siwa.

      Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga – yang dihubungkan dengan kehadiran candi.

    Yoni merupakan bagian dari bangunan suci dan ditempatkan di bagian tengah ruangan suatu bangunan suci. Yoni biasanya dipergunakan sebagai dasar arca atau lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi
Lubang dimana Lingga ditempatkan

     Bentuk Yoni berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, seringkali di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. 
   Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat. Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga.
Cerat Yoni Karang Kranggan
     Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga.
      Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. 
      Beberapa ahli mengemukakan bahwa bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.
alas lingga : perekat di lubang Yoni
     Lingga dan Yoni mempunyai suatu arti dalam agama setelah melalui suatu upacara tertentu. 
     Sistem ritus dan upacara dalam suatu religi berwujud aktivitas dan tindakan manusia dalam melaksanakan kebaktiannya terhadap Tuhan, dewa-dewa, roh nenek moyang dalam usahanya untuk berkomunikasi dengan mereka. 
     Dalam ritus dan upacara religi biasanya dipergunakan bermacam-macam sarana dan peralatan, salah satu di antaranya adalah arca. (diolah dari berbagai sumber)

Yoni Karang Kranggan, Desa Bangak Banyudono Boyolali
Batu Bata berukuran besar
     Namun sayang sekali, hanya terpaut kurang dari 3 bulan, (cerita dari mas Yogga. Saat dia datang kesini, Batu bata masih ditumpuk di dekat Yoni, namun sekarang sudah dibuat pagar rumah disepanjang gang ini, sayang sekali.

     Sudah dibuat pagar, dicat juga. Pastinya semakin hilang benang merah pengetahuan generasi mendatang.
Batu Bata jumbo, Karang Kranggan, Desa Bangak Banyudono Boyolali

           Saat kami datang kesini, warga yang sedang nongkrong bingung ketika kami minta ijin ingin mendokumentasikan Yoni... Mereka terbengong-bengong. Saya baru tersadar, dan langsung mengubah dengan watu purbakala. Dari pengalaman itulah.... semakin menguatkan pribadi saya sendiri untuk terus berusaha mengedukasi masyarakat tentang situs purbakala. Salah satunya ya dengan tulisan ini. Mohon maaf bila masih ada banyak kekeliruan, tak bisa detail karena tentu saja keterbatasan ilmu saya, mohon dimaklumi.



 Terimakasih spesial untuk mas Yogga Wahyudi , sudah guide, meminjami hpnya juga untuk ambil gambar, ditambah kirim lewat WA .. semoga kebaikan mas dibalas beribu kebaikan pula untuk njenengan nggeh.

         Salam pecinta situs dan watu candi...


      Tolong stop perlakuan sembarangan.... Ini Istimewa, sakral di masa lalu.... Hargai sedikit, Ketahui dan Lestarikan....

Video Amatir (23-11-2017):

----
      Ini bisa jadi icon desa/ bahkan menjadi destinasi wisata sejarah/agama.... dan tentunya berkaitan dengan seluruh pengembangan aspek kehidupan yang lain terutama potensi ekonomi...---ach maaf jadi ngelantur.
     
nb : 
Mohon maaf kualitas gambar mengecewakan, maklum SLR rusak... dan pakai hp saja. namun yang pasti bukan alatnya, yang penting penelusuranya.... idem? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar