Jumat, 27 November 2015

Watu Lumpang Situs Mbah Batok r.a. Bubakan Mijen Semarang

Watu Lumpang Situs Bubakan Mijen Semarang
27 November 2015

    Awalnya dapat informasi dari kawan SMA, Tq lek Wisnoe Novianto lewat percakapan komentar di FBnya. Sebenarnya sudah beberapa bulan yang lalu, namun baru hari ini saya bisa Menelusuri watu lumpang. 
petunjuk 1
     Itupun setelah temen Dewa Siwa lain telah berhasil menelusuri : Mas Beny  semangat terus mas..... heheheheh.
    Jalur yang saya tempuh, Saya Lewat Jalan Gunungpati-Boja. Sesampainya di Kantor Kecamatan Mijen (lama) di Bubakan ada pertigaan ke kiri (Petunjuk 1) menuju Makam Mbah Bathok ra.
     Masuk jalan itu, yang bisa sampai ke area Gonoharjo Nglimut. Jalan Kira-kira 500m ada Gapura Gang (Petunjuk 2) di sebelah kiri.
petunjuk 2 (foto by beny)
     Jalan yang sama menuju Makam Mbah Bathok ra. Info yang saya dapat memang persis berada di belakang Makam ini, kira-kira 100m arah belakang di tengah sawah.
Makam Sunan Bathok RA.
     Makam Sunan Bathok RA., atau warga familiar dengan 'mbah bathok' minimnya sumber informasi mengenai beliau menjadikan kami tak bisa bercerita banyak. Kami hanya dapat, beliau adalah orang suci penyebar agama Islam di daerah ini. Satu jaman dengan Walisongo. Yang dimakamkan Selain Sunan Bathok RA, juga istri beliau.
     Berita mengenai makam Sunan Bathok ra. : koran Wawasan, 22 Juli 2013 
     ----
   Mbolang kali ini, bersama guide Mas beny dan Lek Wahid janjian di pertigaan Bubakan. Kemudian juga Kang Daru Lelana yang tak mau tertinggal, ikut pula.
         Dan Inilah Keunikan Watu Lumpang Situs Bubakan...
Watu Lumpang Situs Bubakan

     Beruntungnya kami, karena mas Daru Lelana berlatar belakang Sejarah (unnes-mahasiswa----). Kami jadi bisa mendapatkan beberapa wawasan baru. "Watu Lumpang pada masa Hindu-Buddha digunakan sebagai piranti untuk penetapan tanah Sima. Yaitu semacam tanah yang disucikan, di mana hasil pertanian dari tanah tersebut digunakan untuk memelihara suatu bangunan suci. Jadi semacam tanah wakaf untuk masjid, pada era sekarang. Watu Lumpang disebut juga "Sang Hyang Kalumpang", dipergunakan oleh pemimpin penetapan tanah Sima (Makudur) untuk memecahkan telur dan sebagai landasan memotong leher ayam. " urai Mas daru Lelana.
Watu Lumpang Bubakan
     Watu Lumpang identik pula dengan peradaban masyarakat yang agraris.
      Sumber yang lain, Watu Lumpang pada jaman itu dipakai pula untuk ritual penyiapan sesajen pada masa awal panen. 

Video Amatir saat di Situs





Watu Lumpang Situs  Bubakan Mijen




















     Saat kami sedang meng-eksplor lebih dekat watu lumpang, beberapa warga memperhatikan dari jauh (pas nya di area makam), kira-kira jarak dengan kami 100m. Agar tak ada kesan aneh2 kami putuskan untuk mendekat dan memberitahu apa yang kami lakukah. Sambil mencoba Menggali informasi tentang Watu Lumpang tersebut.
    Satu kakek yang kami ajak ngobrol tak tahu, sejarah dan bagaimana watu lumpang itu. Karena konon katanya sedari kecil watu lumpang itu ada disitu dan ta dihiraukan orang.
    Beliau malah bercerita mengenai Siapa Mbah Bathok.... " Penyebar Agama Islam, yang sejaman dengan walisongo. Dulu ditemukan oleh seorang kyai dari kediri" jelas beliau. 
    Sebelum Pulang, Beliau malah memberikan informasi menarik... Sambil telunjuknya mengarah ke Gunung Ungaran..... "Di Kliris sana wonten watu kotak, luwih sae timbang watu lumpang niku" Kata Kakek itu. Spontan mas beny menjawab... " ya aku tahu kliris... coba besok pas pulang ke mertua ......" --Sebuah Informasi yang berharga bagi kami..... Tunggu saja hasilnya....
     Blusuk Bersama, dari Kiri ke kanan... saya, Lek Wahid, mas Beny dan Kang Daru Lelana beserta adik-adik manis warga sekitar yang penasaran ..... 
Dewa Siwa on Situs Bubakan

     Perjalanan Kami Lanjutkan menuju Kesetra, Masih di area  yang dekat Bubakan, Tetangga desa yaitu masuk wilayah Desa Tambangan. Kali ini yang menjadi guide adalah Mas Daru lelana. "Keberadaan watu lumpang di Kesetra masih di 'muliakan'... tutur Mas Daru.

Tunggu kisahnya.....

   Salam Pecinta Situs dan Watu Candi....

Save This Not Only A Stone...
Mari Lestarikan....

4 komentar:

  1. penasaran aja kebetulan kemarin dari mijen lewat gunung pati ada petunjuk makam mbah bathok....semoga tetap dijaga kelastarianya...

    BalasHapus
  2. Di wonopringo kab pekalongan ada makam wali mbah betoro ada kesamaan asal usul nya ndak ya..

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah malam ini baru saja sowan sunan batok

    BalasHapus