Laman

Selasa, 01 Januari 2013

Candi Asu Bandungan


Candi Asu Bandungan

Candi Asu Bandungan
     Berawal dari postingan status seseorang yang tanpa sengaja membuatku tertarik, intinya dia membahas tentang keberadaan sebuah candi yang masih ‘alami’ di Bandungan. Langsung saja radar ku mengincar. Langsung ku add dan kutulis pesan kepadanya.
Selang beberapa waktu kemudian, ada sebuah pesan respon dari Anam Minutes tentang keberadaan candi itu.  
Akhirnya....
Jumat, 28/12/12 bersama seorang kawan, untuk yang keduakalinya saya mengucapkan terimakasih, selain pinjam kamera juga hunting candi pake motornya trims to Taufik (kerusakan kamera yang membuat saya lama tidak hunting candi)
Selama ini orang tentunya tidak asing dengan Candi Gedongsongo Bandungan, namun menyebut Candi Asu Bandungan? Tentunya dahi langsung berkerut, sejumlah komentar langsung merespon status fb saya... benarkah? Didaerah mana, dsb. Nama Candi Asu sebenarnya juga dipakai untuk Candi yang berlokasi di sekitar Magelang (belum kesana, namun segera setelah ini).
Gapura ke Candi Asu Sumowono
Perjalanan ku mulai dari Ambarawa, melewati Jalur Ambarawa - Bandungan - Sumowono. Setelah sobat sampai di pertigaan Candi Gedongsongo terus saja, kurang dari 1km, sobat cari saja Kantor Kepala Desa Candi. Maju sekitar 50m, sebelah kiri ada gapura bertuliskan huruf Jawa.
ke candi asu bandungan : ambil kanan
Ikuti jalan gang tersebut, masuk perkampungan. Terus saja sampai dengan rimbunan bambu pethung cari pertigaan dengan tanda tong di kanan jalan. Sobat ambil kanan ikuti jalan tanah...
Sampai dengan jalan yang tersusun dari batuan (buatan warga yang atensi terhadap keberadaan candi ini, namun terlihat pula bedanya buatan jaman sekarang dan jaman dulu : no coment dec!
Sampai kemudian terlihat sebuah bangunan diantara rimbunan bambu. Itulah tujuan saya!
Candi Asu Bandungan terletak di dusun Candi Desa Candi Kecamatan Bandungan  Keberadaan candi ditengah rimbunan bambu menambah eksotis. 
Nama Candi Asu Bandungan ini saya perkirakan karena keberadaan salah satu relief yang menggambarkan hewan anjing (Asu dalam bahasa jawa). atau ini hewan apa ya? sementara dari blog sebelah saya dapat informasi mengenai asal mula sebutan candi Asu Bandungan ini : Candi Asu, begitu warga menyebutnya. Nama “Asu” berasal dari bahasa jawa yang berarti “Anjing”. Karena di sebelah kiri candi terdapat patung yang berkepala anjing. Karena itulah warga pun menyebutnya “Candi Asu”. Namun sayang, kepala anjing di patung yang berbentuk agak mirip kotak balok itu kini sudah hilang di curi orang yang tak bertanggung jawab.

Ketika sampai di Candi asu, udara terasa segar dan bersih, suasana tenang dan menentramkan jiwa. walaupun suara bambu bergesekan diterpa angin tak kan mudah untuk dilupakan.. (baca: mrinding). Candi Asu Bandungan belum direkontruksi, masih disusun menyerupai puzzle yang belum selesai di tuntaskan.
di Candi Asu Sumowono
sebuah cerita, ku ambil dari blog sebelah : 

Dahulu, Candi ini adalah sebuah bangunan Candi yang masih utuh. Karena warga pada saat itu cemas dan khawatir bila suatu saat nanti Candi ini di jadikan tempat wisata oleh pemerintah dan penduduk setempat harus di gusur layaknya penggusuran yang sering mereka saksikan dalam berita, akhirnya candi itu pun di runtuhkan. Warga memanfaatkannya untuk baturam pondasi bangunan rumah. Dan kini candi itu tinggallah puing-puing candi yang terdiri dari Lumpang (tempat menumbuk), Gentong (bak tempat air), patung anjing tak berkepala dan beberapa bagiang candi yang masih tersisa. Bahkan tak jarang warga yang menggali tanah pun kadang menemukannya.Namun anehnya tanah tempat dahulu candi berpijak tak satupun rumput bisa tumbuh. Jadi tampak bisa di perkirakan candinya dahulu sebesar apa.Namun setelah mendapat arahan dari pemerintah setempat, warga mulai menyadari jika Candi Asu justru sebenarnya bisa mendatangkan dan memakmurkan perekonomian warja jikalau Candi ini menjadi tempat wisata yang ramai. Masyarakat kemudian berbondong-bondong kerja bakti membangun jalan yang akan menuju ke lokasi Candi. Pemerintah telah mengeluarkan bantuan sebesar 8 milyar. Namun kini hilanglah kisahnya. Jalan beraspal pun tak juga di temui, mungkin Dana itu telah macet ke tangan atasan atau mungkin di salah-gunakan untuk hal yang lain. Namun di lokasi Candi lumayan indah, mirip taman yang mungil. Terlebih lagi, letaknya berada agak jauh dari rumah warga. Sehingga suasana sejuk, hening dan segar dapat dirasakan oleh orang yang kesana karena di sekeliling Candi terdapat banyak pepohonan. Disana ditemukan pula beberapa bangunan pondok berbentuk limas segi empat.Di sebelah timur Candi. Terdapat sebuah makam kecil yang hanya bernisankan 2 buah pohon Andong merah. Makam ini terletak di atas tanah garapan warga dan di yakini adalah makam Anjing yang konon penjaga Candi dan di bunuh oleh anak manusianya sendiri.cerita dari : anam minutes 
Ketika membaca cerita tersebut jadi tertegun, dulu bagus kemudian diruntuhkan karena takut digusur..... sedih.... terbukti untuk menyusun kembali ga mudah kan??? semoga menjadi pengalaman berharga bagi anak cucu kita...
---
Candi asu Bandungan termasuk candi hindu dengan terlihat adanya yoni, lumpang, dan kala serta beberapa arca. Candi Asu Sumowono diperkirakan dibangun oleh dinasti Sanjaya, berumur kira-kira sama dengan Gedungsongo dan Candi Dieng.
Yoni-Lumpang
Sekali lagi sayang indahnya candi ini menjadi hanya sebuah imajinasi.... Kala di depan, lingga-yoni sebagai unsur utama candi lambang kesuburan serta ditambah lumpang sebagai alat mengolah sumber makanan. lengkaplah sudah sebagai sarana bersyukur kepada Sang Hyang Widi Wasesa. 
Burung-Anjing
menurut penglihatan saya arca ini berbentuk burung dan anjing, mohon dikoreksi apabila salah. Beberapa Arca hewan, anjing, burung. simbol keselarasan hidup manusia untuk menghargai ciptaan yang kuasa. ---yang saat ini sudah mulai pudar--
Sampai saat ini, Candi Asu Bandungan masih digunakan untuk beribadah, terlihat ada beberapa sisa dupa yang dibakar.
Juga ada beberapa pondokan (berbentuk rumah untuk sekedar berlindung dari hujan), terlihat seperti padepokan, rumah yang berbentuk unik, ada sekitar 3 rumah, serta satu fasilitas kamar mandi. uniknya ada poster2 yang terpasang di rumah2 tersebut. ada einstein, harimau, Syekh abdul qadir jaelani, seorang dewi... dan satu pahlawan yang lupa namanya.... jika ada yang tahu koment dong biar saya beri nama gambarnya.
siapa nama pahlawan ini Ya??

einstein & harimau

syekh qadir aljaelani
dewi....












Tak jauh dari Candi Asu Bandungan ada makam.. ketika di Candi ini saya ketemu warga sekitar yang kebetulan lewat, dia bercerita bahwa yang dimakamkan disitu orang sakti mandraguna. maaf tidak berani mengambil gambar makam....
2 kala
Kala biasanya berada di pintu masuk/muka candi namun karena setelah dibongkar belum berhasil disusun kembali maka kala masih disusun sedemikian rupa. ada 2 relief kala yang terlihat. maka timbul pertanyaan, bagaimana bentuk candi Asu Bandungan ini yang sebenarnya? dari batu candi yang sudah tersusun pasti masih banyak batuan lain yang belum dikembalikan, atau mungkin sudah berada di pondasi beberapa rumah penduduk.. mungkin saja.
Candi Asu Bandungan terlihat unik, baru kali ini saya melihat   adanya relief yang mengingatkan kita pada bangsa yang berasal dari amerika latin, relief wajah manusia/raksasa yang berada dikanan/kiri muka candi. Tampaknya ini menggambarkan butho/ manusia raksasa yang jahat
Saat saya berada di Candi Asu Bandungan ini, sisi kanan candi/ dekat dengan kamar mandi ada beberapa bekas galian, namun saya kurang tahu, apakah galian itu proses eskavasi batuan candi atau hanya sekedar mencari batu material.


Candi Asu Bandungan
Sampai ketemu petualangan selanjutnya.... salam pecinta candi!

3 komentar:

  1. lha mbh.tumpuk ra disebutke,,,,,,

    BalasHapus
  2. lha sejarah/ ceritanya bagaimana mas?

    BalasHapus
  3. Cerita relief candi asu gambar enstien masih ada hubunganya dgn baginda esiz / nabi siz

    BalasHapus