Jumat, 29 Juli 2011

Candi Pringapus

The Secret of Green Gold
Temanggung
Candi Pringapus
         Hari Kamis pagi, tanggal 28 Juli 2011 ini, akhirnya dengan nekad ku lanjutkan ekplorasi kemegahan candi. Kali ini yang kutuju adalah candi yang berada di Kedu, atau yang sekarang lebih dikenal dengan Temanggung. Tak banyak memang orang yang mengetahui jika Temanggung juga memiliki peninggalan beberapa Candi.
View di jalus Sumowono-Temanggung
Jam 9 tepat saya berangkat dari rumah. Jalur yang ku pilih dari Semarang ke Temanggung melalui Sumowono, informasi yang saya peroleh jalur ini menarik. Tidak salah saya memilih jalur alternatf ini, selain tidak macet, udara sejuk juga pemandangan yang menakjubkan, di jalur ini kita akan di temani di kanan kiri kita gunung (G. Ungaran, G. Etean, dan G. Sulunder, G. Swakul, G. Senggrang, G. krincingan perbukitan dan lembah yang landai yang menghijau ….
Bahkan saya sempat bersenandung OST nya Ninja Hatori…. Mendaki gunung …♫♪♪♫….lewati lembah…, namun bagi yang belum pernah lewati jalur ini, saran saya kecepatan jangan melebihi 60km… banyaknya tikungan pada saat turunan maupun tanjakan harus membuat kita waspada, apalagi bila belum terbiasa…---- bahkan saya alami sendiri : saya hampir saja  keluar jalur ketika konsentrasi saya pecah sebentar, di tikungan dekat masjid Kaloran.… awas jangan ditiru, bahaya!----
Dari Sumowono, di pertigaan Desa Lanjan ambil yang kanan, apabila kita kekiri menuju Pingit. Setelah beberapa saat kemudian kita melewati Desa Candigaron dan Desa Kemitir. Setelah itu kita memasuki wilayah Kabupaten Temanggung. Desa yang pertama kita temui adalah Kalimanggis, Janggleng dan (Kec) Kaloran. Berturut-turut kemudian Dakaran, Tegowanu, Gandulan, Banyuurip. Di Perempatan Kertosari (Kec. Temanggung) 2 pilihan jalan bisa langsung kiri ataupun ikut jalur saya …. Saya langsung lurus lewat kota. karena selain saya ingin tahu dulu Candi Gondosuli (tujuan ke2 saya).
Lurus terus saja ambil arah Wonosobo,  apabila sahabat sudah sampai di terminal Bus Temanggung ambil kanan kearah Weleri menuju Kecamatan Ngadirejo. Bila sudah sampai di daerah Ngadirejo,  cari petunjuk disamping.
Dari pertigaan tersebut, sahabat ambil kiri, setelah 200meter akan ketemu petunjuk lagi (A3). 
Ambil kiri lalu ikuti jalan kampung beraspal tersebut, kira kita kurang dari 100m, ketemu jembatan yang posisi jalan menurun, kemudian naik lagi, disebelah kiri kita ada gang yang berada di bawah rimbunan pohon bambu, sahabat ambil kiri lagi, masuk kampung. Yaitu d Desa pringapus, tandanya adalah jalan yang sahabat lalui berupa jalan batu yang ditata rapi. Saat memasuki jalan ini, pelan-pelan saja, sambil menikmati keramahan para penduduk. Banyaknya jemuran emas hijau alias tembakau di jalan membuat saya harus berhati-hati saat melaju.  
Lalu sampailah….. 



Keramahan Bapak Daryono, sang juru kunci  menyambut saya. Dengan meminta izin mengabadikan kemegahan Candi Pringapus ini. saya mulailah 'Menikmati" misteri Candi Pringapus.
sisi depan
Secara Administratif, sama dengan nama Candi, Desa pringapus Kecamatan Ngadireo Kabupaten Temanggung. Sekitar 2 Km arah barat laut ibu kota  Temanggung. Dulunya Di Samping Candi Pringapus juga berdiri Candi Perot, akan tetapi saat ini hanya tinggal reruntuhannya saja disekitar candi Pringapus. 
Relief yang indah di pahat disetiap sisi candi bahkan sampai atap candi (sayangnya stupa atap candi belum terpasang, masih di bawah. 
dewa-dewi
Relief di setiap sisi Candi adalan Dewa Dewi yang indah.... Mengagumkan hasil pahatan leluhur kita.
sisi belakang
atap candi

hiasan naga
Stupa Candi Pringapus 
nandi
         Di Pintu masuk Candi pun indah terlihat dua naga  yang siap menyambut kita, pun demikian tidak kalah anggun arca Nandi di dalam Candi. Menurut Bapak Daryono, masih banyak Pengunjung yang perhatian terhadap Candi Pringapus ini. walaupun sekitar tahun 98 Candi ini sempat kelilangan salah satu arca yang berharga berupa naga seperti barongan .... 
Yoni Candi Perot

sebagian reruntuhan candi perot 
sebagian reruntuhan candi perot
          Candi ini merupakan Replika Mahameru, nama sebuah gunung tempat tinggal para dewata. Hal ini terbukti dengan adanya adanya hiasan Antefiq dan Relief Hapsara-hapsari yang menggambarkan makhluk setengah dewa. 
Candi Pringapus bersifat Hindu Sekte Siwaistis. Hal ini terlihat dari adanya arca-arca bersifat Hindu yang erat kaitannya dengan Dewa Siwa. Sebagaimana lazimnya candi-candi Hindu yang memanifestasikan Siwa, posisi candi dan letak arca-arcanya selalu menjadi ciri khas yang memperhatikan penjuru mata angin. Pintu utama candi menghadap ke timur, dan dikanan-kirinya dijaga Kala dan Nandi. Kala adalah anak Siwa yang lahir dari persatuan antara Siwa dengan kekuatan alam yang dahsyat. Kala lahir sebagai raksasa sakti yang dapat mengalahkan semua dewa. Sedangkan Nandi adalah lembu putih kendaraan Siwa, sehingga dalam satu perwujudannya Siwa disebut Nandi Cwara.
Berpose didepan Arca Durga tanpa Kepala
Pada bagian lain terdapat Durga Mahesasuramardhini. Durga merupakan salah satu perwujudan Uma sebagai dewi cantik dengan berbagai macam senjata anugerah dewa. Sebagai Durga, Uma menurut legenda berhasil mengalahkan raksasa sakti berwujud kerbau yang mengganggu para Brahmana. Di dalam candi juga terdapat Yoni yaitu salah satu perwujudan Uma (Istri Siwa) yang berfungsi sebagai alas arca Siwa atau perwujudannya (biasanya Lingga) persatuan lingga dan Yoni merupakan simbol penciptaan alam semesta sekaligus simbol kesuburan. Sebagai saksi kebesaran sejarah masa silam, hal lain yang menarik dari Candi Pringapus adalah hiasa Kala berdagu seperti Kala tipe Jawa Timur.


Informasi mengenai Candi Pringapus didapat dari adanya Prasasti Tulang Air yang berangka Tahun 772 Saka / 850 M. Prasasti berbahasa Jawa Kuno ini dikeluarkan pada Masa Mataram Kuno. Raja yang berkuasa saat itu adalah Rakai Pikatan, yang juga membuat Candi Prambanan. Isi dari Prasasti Tulang air tersebut adalah : Penetapan sima oleh Pejabat Kerajaan Mataram Kuno Rakai Patapan Pu Manuku yang berada di bawah kekuasaan Rakai Pikatan. Sima berarti sebuah bangunan suci, yang terletak di Desa Tulang Air.
Beberapa Ahli arkeolog dunia pernah meneliti dan mencatat informasi mengenai Keberadaan Candi Pringapus ini, diantaranya Junghuhn 1844; Hoopermans 1865; Veth 1878 Knebel 1865. Candi Pringapus pernah dipugar pada tahun 1930 oleh Dinas Purbakala.

Selanjutnya….

 Perjalanan saya lanjutkan ke Candi Gondosuli.....

catatan " Perjalanan ini saya tempuh sejauh 152km dengan BBM PP 40rb...

Hargai Warisan leluhur..!







(rute Sebenarnya/Kejadian Sebenarnya)
                Saya sempat tersesat, tidak terhitung jumlahnya saya bertanya kepada penduduk sekitar, bahkan sebelum saya bertanya pada seorang kawan (seto wonosobo), saya sampai jauh 'keblablasen' sampai daerah Kledung Perbatasan dengan wonosobo. perjuangan belum selesai di situ saja, ketersesatan saya, dengan peta yang terlupa, saya nekad saja mencari berdasarkan ingatan daerah yang harus saya cari, Untung masih ingat daerah Ngadirejo, dimana posisi Candi pringapus itu berada. masih salah lagi, karena setiap saya tanya, dengan pertanyaan ... Dimana kah keberadaan Candi itu ? (tentunya dalam bahasa jawa)... dengan snang hati mereka menunjukkan arah CANDISARI...... beda jauuuuhhhh.... cuma ketika terakhir saya tanya ternyata memag di Desa Candi Sari dulunya ada sebuah candi, sudah hilang karena batuan-batuan serta arca banyak yang dicuri. dan CandiP ringapus berada di Sebelah Desa CandiSari... Foto dibawah adalah saat menemukan Keberadaan Candi ini setelah berputar2 cukup lama saya ambil  foto masih diatas motor .....dengan perasaan legaaaaaaaaa- Pokoknya harus nekad saja tanya siapa saja dan jangan tanya satu kali.... itu pesan saya...hehehe 'Wassalam ...
Candi Pringapus....

2 komentar: