Minggu, 19 Juni 2011

Candi klero

Candi Klero
Keindahan yang benar benar tersembunyi dan terlupakan….. miris!
 Jumat, 17 Juni 2011 setelah shalat Jumat , sekitar Jam satu, saya meluncur dari Ungaran menuju ke Tengaran, tepatnya saya menuju candi Klero. Jam 2 lebih 15 meniit saya sampai di Klero, setelah beristirahat sejanak untuk beli minum di salah satu minimarket yang ada di situ akhirnya saya melanjutkan tujuan utama saya….
Papan tanda dimana Candi Klero dimana....
Gang Masuk ke Candi Klero
Tidak adanya petunjuk sama sekali, sedikit menyulitkan saya untuk menemukan kebedaraan candi, dengan berbekal informasi dari sebuah blog, letak Candi Klero ada di Jl. Solo-Semarang Km.12 saya nekat memperkirakan saja, sambil sesekali bertanya pada masyarakat yang saya temui. (sampai 17 Juni 2011 belum ada petunjuk yang saya maksud)
 reruntuhan batu, di halaman candi
bringin putih
Agar sahabat tidak tersesat saya mencoba membuat petunjuk dimana candi itu berada… bila sampai di Km 12 Tengaran pelan-pelan saat mengendari tranportasi yang sahabat gunakan,  apabila sahabat dari arah Semarang, lihat  papan warna merah  disebelah kanan (apabila dari solo berarti papan warna merah ini berada disebelah kiri) agar mempermudah saya mencarikan penanda yang terlihat jelas.
Kemudian, (masih dari arah Semarang) di sebelah kirinya akan sahabat temui gang desa yaitu Dusun Ngentak Klero. Masuk saja ke gang menyusuri jalan gang tersebut, mohon berhati-hati (saat saya kesana) kondisi jalan rusak,  kurang lebih 100meter disebelah kiri nanti sahabat temui gapura kecil ditengah kebun sebelah kanan. Dari Gapura tersebut akan terlihat Candi Klero.
Candi Klero berdampingan dengan kompleks makam desa yang keberadaannya cukup dikeramatkan,  ada juga 2 pohon beringin yang cukup besar dan menjulang tinggi, memberi keteduhan makan dan Candi Klero Ini. Jangan lupa berdoa dulu sebelum masuk ke Candi ini, juga jangan "neko-neko' bila berada di candi ini... 




Tidak ada petugas satupun di Candi ini, hanta ada beberapa orang muda yang asik nongkrong dikawasan ini. (---sayangnya tidak ada yang bisa dikorek keterangan tentang candi ini…. L----) disekeliling candi sudah dibangun pagar yang relatif tinggi, aman sic, tapi malah menutup keindahan candi (menurut saya), jadi tidak bebas menikmati Candi dari kejauhan. Setelah membuka pintu gerbang yang tidak terkunci, mulailah saya meng”eksplor keindahan Candi Klero….
Yoni di Candi Klero
 Candi “Kecil’ yang tidak sungguh-sungguh kecil kalau kita bisa membayangkan bagaimana para pendahulu kita menyusun ‘puzzle’ bebatuan menjadi mahakarya ini. Candi Klero adalah candi hindu terbukti dengan adanya yoni dan Arca Siwa. namun yang tersisa hanya yoni yang berada didalam candi ini, arca siwa sudah tidak berada di Candi ini. menurut sumber, arca tersebut kini disimpan di museum purbakawa Jateng. Di bagian  depan candi ada pahatan / prasasti tulisan kuno, yang belum dimengerti artinya.
Setiap hari raya agama Buddha, khususnya Waisak, tempat itu dikunjungi oleh banyak orang yang datang untuk bersembahyang. Biasanya mereka juga membawa bunga dan lilin yang menyertai doa ritual mereka. 
Di luar itu, tempat itu dikunjungi orang pada setiap Selasa Kliwon dan jumat Kliwon. Mereka kebanyakan berasal dari luar kota dan biasanya datang untuk berdoa. Tidak sedikit dari mereka yang menginap di bagian dalam candi tersebut.  terbukti di sekitar yoni banyak bekas pembakaran dupa, bunga maupun brbagai sesajen, di pintu masuk ke dalam candi juga di beri tirai dari bambu.
Stupa Atap candi Klero
Bangunan Candi Induk Klero mirip dengan Candi Sambisari namun tidak ada dinding yang mengelilinginya. Selain itu hanya terdapat satu candi induk tanpa ada candi perwara. namun banyak reruntuhan bebatuan disekitar candi, ada pula alat alat pertanian di depan bangunan Candi Klero ini. Sedikitnya informasi berkaitan dengan candi ini menjadikan saya mengambil gambar ornamen candi yang membuat saya tertarik saja, seperti relief di tangga pintu masuk candi
tangga di candi Klero
Candi Klero
arca Siwa dimana dulu ada di bagian ini
Batu Kotak Berlubang di setiap sisi Candi
Candi tersebut pernah direnovasi  dari BPPP, bangunan badan candi tersebut dinaikkan dan dirapikan. Beberapa bagian dari candi yang batunya hilang telah diganti dengan yang baru. terlihat dari beberapa ornamen yang sudah tidak asli lagi, dalam proses rekontruksi ini terlihat pula menggunakan semen. walaupun mengurangi keindahan, tetapi harus pula diapresiasi usaha melestarikan candi klero ini. Tinggi candi  sekitar 3,5 meter, sedang panjang bangunan candi itu sekitar 12 meter. diatas candi ada stupa, dan menurut saya menjadi bagian paling menarik  dari candi ini. Sementara itu, disekeliling bangunan candi ada 12 batuan berbentuk kotak yang ditengahnya ada lubangnya. untuk fungsi dan kegunaan belum diketahui..
Mbah Lumpang Kentheng merupakan nama batu yang ditemukan berbentuk lumpang dan alu di samping candi. Lumpang dan alu tersebut terbuat dari batu andesit. 

Berpose di Lumpang Candi Klero
 tak terasa, 2 jam sudah saya menikmati Candi Klero ini. sungguh puas. di antara keheningan Candi Klero ini tegak melawan arus perubahan Zaman, walau sudah terlupakan tapi tetap menghirupkan nafas keagungan seni budaya masa lalu bangsa indonesia..
Candi Klero tersenyum bisu di pinggir keramaian Jalan Solo Semarang
 sampai jumpa lagi di petualangan selanjutnya..... salam...

1 komentar:

  1. Candi Hindu kok yang datang beribadah malah yg beragama budha y mas???


    ardiyantaa.blogspot.com

    BalasHapus